29 Januari 2009

keberhasilan israel dan hamas di tanah gaza


Agresi militer besar-besaran Israel kewilayah Palestina menyisakan duka dan luka yang dalam, bukan hanya bagi warga Palestina sendiri, namun juga bagi umat muslim di seluruh dunia, yang secara emosional saling memiliki ikatan. Bagaimanapun kondisi gaza sekarang, serta apapun alas an yang dipakai, yang jelas, dari peristiwa tersebut paling tidak keduanya telah sama-sama menorehkan keberhasilan dari usaha mereka masing-masing.

Yang pertama adalah tentang keberhasilan bangsa zionis Israel, dengan agresi militer ke wilayah palestina dengan dalih menghapus terorisme hamas, serta dalam rangka mengamankan ketahanan nasionalnya, Israel melancarkan perang yang tidak seimbang (dalam hal senjata dan perlengkapan perang) jauh masuk kedalam wilayah Palestina, banyak orang yang menyimpulkannya sebagai genosida, karena melihat banyaknya korban sipil yang tewas akibat “senjata pemusnah massal” tersebut. Mereka mempunyai tujuan untuk menghabisi hamas dan menghancurkan tempat-tempat peluncuran roket hamas. Tetapi dengan sempitnya wilayah Palestina serta padatnya penduduk di kota gaza mengakibatkan Israel terpaksa melakukan perang kota, raungan suara pesawat tempur, intaian helikopter-helikopter mereka, disertai rentetan tembakan roket, rudal, artileri berat dan serbuan pasukan darat mengakibatkan kehancuran besar bagi wilayah yang dilewatinya, Palestina. Tangis kehilangan, teriakan kemarahan, serta hiruk pikuk kebingungan para petugas medis yang kekurangan obat dan tempat selalu mewarnai “hari-hari bahagia” bagi Israel. Sebenarnya, kejahatan kemanusiaan yang israel lakukan kepada Palestina sudah terjadi jauh sebelum agresi ini berlangsung. Israel mengisolasi wilayah palestina di laut dan didarat dari dunia luar, mereka mengontrol apa-apa yang keluar masuk wilayah gaza, bahkan untuk menunaikan shalat berjamaah dimasjidpun umat muslim Palestina sangat dibatasi. Seperti terpenjara di Negara sendiri dan tak berdaya maka warga Palestina membuat terowongan rahasia untuk menyalurkan bahan-bahan makan pokok tanpa sepengetahuan Israel. Dengan dihancurkannya terowongan-terowongan itu sekarang berarti terancam terputusnya akses masuk barang-barang kebutuhan bagi warga Palestina. Atas perlakuan bangsa Israel tersebut maka ada satu poin keberhasilan bagi mereka, mereka berhasil mununjukkan, menegaskan keberadaannya sebagai negara aggressor, serta keinginan mereka untuk mendominasi dan menjadi Negara dengan kekuatan besar di Timur Tengah, selagi Negara-negara arab terdiam dibekap oleh sahabat terdekat Israel yaitu Amerika. Secara langsung, Israel juga berhasil membangun citra buruk di mata internasional, serta berhasil menyuburkan sentiment anti Israel dan Amerika, terlebih kemarahan dunia muslim. Arogansi duet mereka berdua tentunya berimbas dengan ketakutan yang sangat mereka khawatirkan, ketakutan untuk munculnya bentuk perlawanan-perlawanan baru yang sering mereka sebut dengan aksi terorisme.

Yang kedua mengenahi keberhasilan rakyat Palestina yang diwakili oleh hamas, meskipun mereka mengklaim kemenangan atas perangnya dengan Israel, tetap saja warga palestina banyak dirugikan, berapa banyak gedung sekolah yang hancur, rumah yang porak poranda, masjid yang rubuh, terbatasnya instalasi air bersih dan makanan sehat, serta sakitnya kehilangan anggota keluarga mereka. Semua itu memang sangat tidak cukup diganti dengan jumlah nominal yang diberikan oleh pihak hamas kepada warganya, yang mereka butuhkan segera dan selanjutnya bukan hanya kedamaian, namun juga kebebasan, kemerdekaan untuk hidup tanpa ada lagi perang serta intervensi Israel. Akan tetapi, paling tidak pihak hamas mampu mewakili dan memperjuangkan hak untuk hidup merdeka bagi bangsanya atas penindasan bangsa Israel. Satu poin juga yang didapat oleh pihak hamas dalam perangnya dengan Israel, dapat dikatakan bahwa hamas telah berhasil menumbuhkan semangat, dan sentiment anti Israel Amerika di mata dunia, pihak hamas sebenarnya sadar bahwa dari segi banyaknya senjata dan kemampuan tempur mereka dalam perang terbuka maka pihak hamas akan kalah. Akan tetapi, dengan semakin intensifnya gempuran Israel ke gaza, semakin besar pula api semangat para militan hamas, disisi lain semakin besar pula gelombang intervensi dunia internasional dalam memprotes tidakan Israel di wilayah gaza. Jadi secara tidak langsung, hamas berhasil membuat dunia internasional geram dan marah dengan arogansi Israel amerika, yang berharap agar dunia luar dapat mengucilkan Israel, sehingga untuk sesegera mungkin PBB dapat mengambil sikap atas kelakuan Israel dan nasib Palestina selanjutnya.

seharusnya kita juga mereka

Seharusnya air mata mereka adalah air mata kita juga

Seharusnya harapan mereka adalah harapan kita juga

Seharusnya derita mereka adalah derita kita juga

Seharusnya emosi mereka adalah emosi kita juga

Seharusnya jiwa mereka adalah jiwa kita juga

Seharusnya tangis anak-anak mereka adalah tangis anak-anak kita juga

Seharusnya tertindasnya mereka adalah tertindasnya kita juga

Seharusnya kelaparan bagi mereka adalah kelaparan juga bagi kita

Seharusnya musuh bagi mereka adalah musuh bagi kita juga

Tapi mengapa sekarang kita msih berdiam melihat apa yang terjadi didepan mata kita sediri, ketika telah datang musuh yang benar-benar nyata bagi kaum kita. Setelah mereka saudara kita di Palestina, bukan tidak mungkin kita adalah selanjutnya.

12 Januari 2009

diam bukan berarti kalah

Diam dan mulailah berfikir, kemudian berusahalah dengan buah pikiran yang didapat. Itu lebih baik ketimbang bercerita tentang sesuatu yang belum kita perbuat.

kenyataan yang tertunda

Sering sekali, dari semua apa yang ada didalam pikiran kita, tidak semuanya kita bisa dapatkan, kadang ada hambatan, kesulitan, bahkan kegagalan. Tapi dari semua yang belum kita dapatkan, sebenarnya sudah kita genggam keberadaannya, itu jika kita dapat menyikapi setiap hambatan dan kegagalan secara positif dan lebih baik. Tidak jarang, muaranya adalah keberhasilan.

Aku dan Jakarta setelah 15 tahun Vol.1

Finally

Kota Jakarta, ibu kota yang masih menjadi tempat favorit bagi warga daerah untuk mengadu nasib, para pendatang (kaum urban) berjubel dan memenuhi sudut-sudut kota, serta berlomba memperbaiki kondisi diri dengan berjuang mengadu nasib disana, banyak juga yang datang dengan sedikit bekal modal dan kemampuan, dengan selalu kerja keras entah nanti berhasil atau rela hidup pas-pasan, toh akhirnya masih banyak yang dating ke Ibu kota..

Setidaknya itu adalah sedikit bekal gambaran yang ada dalam pikiran saya dulu, modal yang didapat dari lihat film-film lawas yang mengangkat latar ibu kota, macam warkop DKI, kemudian filmnya bang haji rhoma saat masih muda, juga bintang rano karno kecil dulu, film anak Joshua juga,,. Itu semua saat saya sudah bisa sadar dan paham bagaiamana caranya melihat Tv ( dimulai dari punya Tv dulu). Padahal, pertama kali tanah Jakarta merasakan bau kaki saya ternyata sudah sekitar 15 tahun lalu, waktu saya masih SD lho.. itu first moment.nya. Sedikit masih ingat, kami serombongan sekitar 5 orang berangkat malam hari buta, dengan menumpang kereta kelas ekonomi jurusan Semarang-Jakarta non AC via stasiun semarang tawang, yang sudah pasti gak bakalan ada ban bocor dijalan, ternyata kesemuanya rombongan saya tidak dapat tiket duduk, tentu saja konsekuensinya ya berdiri atau kalau pengen agak enak sedikit silahkan lesehan, beruntungnya, sudah ada persiapan dulu bawa tiker dari rumah jadi bisa lesehan didalam dengan nyaman. Huh panasnya,,tapi panaspun nggak terasa karena beberapa waktu berlalu dalam gelap (tidur). Sambil heran karena baru pertama naek kereta, perhatian saya tiba-tiba bernafsu pada beberapa orang semacam (pramugara kereta) mondar-mandir menawarkan makan malam dari gerbong dapur, bisa dibayangkan susahnya berjalan digerbong yang penuh sesak sambil bawa nampan, belum usahanya ngeluarin suara buat nawarin makan plus bilang “permisi mas, mbak, saya lompatin” hehe. Tapi tidak terlalu lama juga akhirnya stasiun jatinegara sudah didepan mata.

Yupz, singkat kata singkat cerita, sekitar pukul 4 pagi dengan naek angkot istimewa sampailah kita ketempat tujuan, tapi, “lho kok gerbangnya tertutup, pada nggak tahu kalo kita mau datang ya??”, sedikit celingukan karena nggak enak sama tetangga sebelah rumah sodara, akhirnya si.om ketua rombongan dengan cekatan dan terampil bak pahlawan kepagian , lompat pager pembatas rumah dan jalan setapak. Nha,,mulai deh diketuk pelan-pelan “assalamualaikum..” . Bag bug keduprak…suara orang kaget dari dalem terus jatuh dari amben, “waalaikumsalam, oalah tamu dari jawa sudah sampe..”. sambil berusaha mbangunin satu per satu orang didalem rumah karena ada “tamu dari jauh”, wajah kuyu, kucel, ngantuk, ileran jadi satu dalam seduhan teh jawanya pak.jenggot.

Ternyata Cuma sampe sini aja memori yang tersisa dari first moment Jakarta 15.tahun yang lalu, nggak inget sempet jalan-jalan kemana aja, digendong sama siapa aja, dimandiin sama ibuknya siapa aja, nggak inget juga udah berapa kali pipi ini diciumin juga dijiwitin, badan ini pun pasti nggak lupa buat digrepe-grepein (maksudnya), masih imut banget sih soalnya,,(waktu itu, alias 15.tahun yang lalu) see you next

miracle

Sering kita bahagia jika keajaiban itu datang tepat diasaat kita memintanya..atau datang saat kita tidak menyadarinya..

tapi lebih indah jika keajaiban itu datang disaat kita tidak mengarapkannya..

2 Januari 2009

Refleksi akhir tahun

Yupz,,kita bersama-sama sudah memasuki awal tahun baru 2009,,tidak terasa bukan?? pesta kembang api, begadang semalam suntuk, jalan-jalan plus belanja, atau sekedar nongkrong bareng temen, yah itulah yang agaknya pasti mulai direncanakan menghadapi perhitungan mundur 10 detik pergantian tahun,,bagi orang-orang yang tidak terlalu pusing dengan hari, atau bahkan kadang dia lupa dengan hari apa saja yang telah digunakan, ceremony pergantian tahun seperti ini bisa digunakan sebagai ajang membuat moment-moment penting,,dari sekedar iseng seperti mencoba mengingat lagi hari-hari kemaren, membayangkan lagi apa-apa yang sudah dijalani, atau bahkan juga untuk sekedar membayar hutang istirahat libur, hingga hang out bareng teman kerja, teman kuliah, bahkan teman tak dikenal, atau bikin acara kecil-kecilan dirumah dengan mengundang tetangga sebelah, sanak family, teman-teman lama, bahkan relasi bisnis, banyak juga ya kalau difikir-fikir kita ingin membuat acara pesta akhir tahun.

Tapi kadang saya berfikir, kenapa juga banyak orang dari kita harus merayakan pergantian tahun ini selalu dengan pesta, bukankah semua hari itu sama, bisa saja kita bikin acara serupa setiap hari, kita anggap saja setiap hari adalah awal tahun, beres,,,kita bisa terus-terusan pesta,asyik….bahkan mungkin ada juga yang diniati menggelar acara semalam suntuk, katakanlah tirakatan, tapi sekali lagi untuk apa, apa gunanya pesta itu, mewakili apakan acara yang diadakan??? bahagia menyambut tahun baru yang bersamanya belum tentu kita berhasil? bahagia telah meninggalkan tahun lalu yang pergi bersama beberapa kesempatan yang terlewatkan? atau bahkan sedih karena belum mampu memberikan kenangan yang berarti pada tahun kemarin,,?? Apa yang membuat 10 detik terakhir hari itu menjadi istimewa bagi kebanyakan orang, sudah barang tentukan bagi sebagian besar yang hanya sekedar ikut-ikutan, yupz, banyak yang berujar sebuah tradisi, fenomena yang penuh dengan momentum. Tapi bagi saya acara-acara seperti itu cuma sekedar ceremonial tanpa makna, hanya membuang waktu dan biaya,,hura-hura tanpa kejelasan tujuan, meskipun itu memang refleksi akhir tahun. Sebenarnya, akan lebih baik kalau seandainya pergantian tahun tidak dirayakan dengan pesta dan hura-hura, karena jika kita bisa melihat kembali waktu-waktu di tahun yang sudah lewat, bisa dibandingkan, bahkan coba untuk diingat kembali dan ditimbang, prosentase keberhasilan dan kekurangan semua hal dari pekerjaan kita ditahun yang lalu, banyak yang terlupa, banyak kesempatan yang terlewat, banyak kesalahan yang masih diperbuat. Semua itulah yang agaknya menjadi pekerjaan kita diwaktu berikutnya, sebuah resolusi patut dibuat, sebuah rencana wajib diingat, beberapa tugas dan pekerjaan rumah harus dikerjakan. Jadi, menghadapi detik-detik pergantian tahun bukan dengan pesta namun dengan penuh semangat dan rencana perbaikan, bukan suka cita karena meninggalkan tahun yang telah lewat, tetapi menyongsong kesempatan baru yang mendekat..

First moment, try and learning

Membuat blog pertama kali bagi saya ya memang gampang-gampang susah,,sudah coba registry sampai sekitar 12 kali belum bisa masuk juga,sering usaha saya buat bikin akun kepentok males, ya gara-gara inget prosesnya itu nggak berhasil-berhasil, tapi kok semakin sulit buatnya semakin penasaran jadinya, ditambah lagi temen udah pada pamer alamat blog, juga karena seringnya nemuin berita yang dicari dari dalam blog orang lain,,jadi nambah kepincut saja.meskipun secara umur udah bisa dibilang katrok sih..tapi yang namanya belajar kan nggak mandang umur, setuju??? and finally, Alhamdulillah akhirnya bisa juga bikin akun…selain jadi tempat curhat “aduh” blog ini juga rencananya akan saya gunakan sebagai wadah tulisan-tulisan iseng saya, serta berhubung juga saya berlatar belakang mahasiswa keperawatan, maka akan saya masukkan juga kumpulan tugas-tugas dari mata kuliah keperawatan yang sudah saya lalui, InsyaAlloh..mohon bantuannya ya..agar nantinya bisa sama-sama belajar..maklum, murid baru nih..